Kamis, 15 February 2024 - 09:00 WIB

Studi: Pembangunan IKN Jadi Ancaman bagi Kestabilan Populasi Bekantan

Pemerintah Indonesia telah berjanji bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2045 dengan perkirakan biaya $33 miliar yang tersebar di lahan seluas 256.000 hektar , akan menjadi “kota hutan hijau” dengan konstruksi pembangunan yang menimbulkan dampak kerusakan lingkungan minimal, dan mengacu pada emisi karbon nol bersih.

Meskipun pemerintah menyebut bahwa pembangunan IKN akan berorientasi lingkungan, baru-baru ini para peneliti Indonesia dan Ceko dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembangunan IKN dapat memberi ancaman terhadap ekosistem mangrove di Teluk Balikpapan, habitat kunci bagi populasi bekantan (Nasalis larvatus), satwa endemik Kalimantan.

Kelompok ilmuwan yang dipimpin Tri Atmoko, peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah melakukan sensus populasi di kawasan pengembangan kota baru Nusantara. Dari total populasi 3.907 individu, maka diperkirakan 1.449 individu akan terdampak dan tersingkir dari habitatnya karena pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung.

“Pemerintah Indonesia harus mematuhi komitmen publik terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kota Nusantara perlu memperhatikan pentingnya keberadaan primata yang terancam punah ini dan keanekaragaman hayati yang ada,” tulis mereka dalam makalah yang diterbitkan pada bulan Januari di jurnal Environmental Monitoring and Assessment.




rekomendasi artikel